Pendahuluan
MP KUALITATIF-PENGERTIAN, CIRI DAN MACAM JENIS PENELITIAN KUALITATIF
A.
Latar Belakang
Dengan
cara apa ilmu ilmu sosial atau ilmu pendidikan dapat berkembang? Ilmu sosial dan ilmu pendidikan hanya akan berkembang melalui penelitian dan
dialog keilmuwan kelompok ilmuwan dalam satu bidang atau lintas bidang. Pada
ranah yang lebih spesisifik para dosen, mahasiswa, praktisi sosial memiliki
tugas yang lebih berat yaitu memahami sebuah atau beberapa teori keilmuan, perkembangan
keilmuan dan dituntut untuk mampu mengaplikasikannya dalam ilmu praktik dan
mengembangkannya lebih mendalam. Tugas dan kewajiban mereka adalah hanya dapat dipenuhi dengan
melalui kegiatan penelitian. Oleh karena itu, penguasaan metode penelitian dalam ilmu sosial dan ilmu pendidikan adalah
syarat mutlak dan kondisi yang harus ada bagi para peneliti.
Dalam kesempatan kali ini, penulis mengajak para pembaca untuk
mendiskusikan perihal hal yang
menyangkut pengertian, ciri
ciri dan macam jenis penelitian
khususnya penelitian kualitatif.
Pembahasan
A. Pengertian
Penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan
lainnya.[1]
Biasanya beberapa peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan pengamatan. Penelitian
Kualitatif juga bisa dilakukan oleh peneliti di bidang ilmu sosial dan perilaku,
juga oleh para peneliti di bidang yang menyortoti masalah yang terkait dengan perilaku
dan peranan manusia.
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang tidak menggunakan statistic tetapi melalui pengumpulan data,
analisis, kemudian diinterpretasikan. Biasanya berhubungan dengan masalah
sosial dan manusia yang bersifat interdisipliner, fokus pada multimethod,
Naturalistik dan interpretatif (dalam pengumpulan data, paradigma, dan
interpretasi). Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menekankan
pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan
kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan
rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai tujuan
penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan
penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.[2]
Penelitian
kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya.
Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas.
Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti
bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan
subjek dengan jumlah relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat
dengan analisa tematik. Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam
interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Keterlibatan dan interaksi peneliti
kualitatif dengan realitas yang diamatinya merupakan salah satu
ciri mendasar dari metode penelitian ini. Penelitian Kualitatif atau qualitative research
techniques adalah setiap penelitian di mana ilmuwan sosial mencurahkan
kemampuan sebagai pewawancara atau pengamat empatis dalam rangka mengumpulkan data yang
unik mengenai permasalahan yang ia investigasi.[3]
Jenis penelitian ini digunakan
untuk meneliti organisasi kelompok dan individu. Penelitian ini bisa dilakukan baik oleh
tim peneliti, beberapa orang, maupun satu orang
saja. Apabila metode penelitian kualitatif digabungkan dengan kuantitatif, maka
aspek kuantitatifnya biasanya hanya bersifat pelengkap bagi proyek penelitian
yang lebih besar dan cenderung dikerjakan oleh beberpa orang atau kelompok
kecil yang spesialis.
Penelitian
kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperti “understanding”,
“discover”, dan “meaning”. Penelitian kualitatif lebih
mengutamakan penggunaan logika induktif dimana kategorisasi dilahirkan dari
perjumpaan peneliti dengan informan di lapangan atau data-data yang ditemukan.
Sehingga penelitian kualitatif bericirikan informasi yang berupa ikatan konteks
yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan menjelaskan fenomena social.
B. Unsur dalam Penelitian Kualitatif
Pada dasarnya ada tiga unsur
utama dalam penelitian
kualitatif. Pertama, data,
bisa berasal dari bermacam sumber, biasanya dari wawancara dan pengamatan. Unsur kedua penelitian kualitatif terdiri dari
berbagai prosedur analisis
dan interpretasi yang
digunakan untuk mendapatkan temuan dan teori. Kedua prosedur ini mencakup teknik teknik
untuk memahami data. Proses ini dinamakan penandaan atau coding, bisa
bermacam macam sesuai dengan penegtahuan, pengalaman, dan tujuan peneliti. Prosedur lain yang juga bagian dari
analisis meliputi sampling non
statistik, penulisan memo,
dan pembuatan diagram
yang konseptual.[4]
Unsur ketiga dari penelitian kualitatif ialah laporan tertulis dan lisan. Laporan dapat dikemukakan
dalam jurnal ilmiah atau konferensi. Bentukya bisa beragam, tergantung pada khalayak dan
aspek temuan atau
teori yang disajikannya. Sebagai contoh, kita bisa menyajikan dalam bentuk
tinjauan dalam temuan itu secara lengakap dan bisa pula dalam bentuk pembahsan yang
mendalam tentang salah satu bagian penelitian.
C. Jenis- Jenis Penelitian
Kualitatif
Macam jenis penelitian digunakan oleh para peneliti di berbagai bidang.
Temuan penelitian kuantitaif bisa dipakai untuk menjelaskan berbagai macama masalah, menyusun instrumen penelitian,
menetapakan kebijakan, mengevaluasi program, menyediakan informasi untuk tujuan
komersil, mengarahkan kerja para praktisi, dan memenuhi tujuan politik, juga
untuk tujuan yang lebih ilmiah misal untuk pengembangan pengetahuan dasar.
Setidaknya ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography),
studi kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies),
observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused
interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory,
studi sejarah (historical research). Berikut uraian ringkas tentang
masing-masing jenis penelitian kualitatif.
·
Etnografi (Ethnography)
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang
terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu
untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli
menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di
lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok
sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga
memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok
budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara cermat.[5]
Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis
setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi
dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data
dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar
metodologinya dari antropolog.
·
Studi Kasus (Case Studies)
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu
kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu
tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah
entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk
menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif,
data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip.[6]
·
Studi Dokumen/Teks (Document Study)
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada
analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya.
Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar,
majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya.
Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa
naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali
pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan.
Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat
keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman
terhadap topik tertentu dari sebuah teks.
·
Pengamatan Alami (Natural
Observation)
Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan
observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya.
Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau
kelompok orang dalam situasi tertentu. Misalnya, bagaimana perilaku seseorang
ketika dia berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang
berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika berada dalam kelompok
yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau isntrumen lain yang
sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa
mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami
perilaku interaksi sosial mereka.
·
Fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana
dalam pelaksanaannya yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan
ciri-ciri intrinsik fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri.
Peneliti harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya
untuk kembali kepada “kesadaran murni” dengan membebaskan diri dari pengalaman
serta gambaran kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian.
·
Studi Sejarah (historical
research)
Penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa
lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian
yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu
penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan
penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah
bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif,
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh
kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara
manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang
sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
·
Grounded Theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk
sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan
atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi
di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu
proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded
theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks
peristiwa dipelajari.
·
Biografi atau Riwayat Hidup
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang
dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan
penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu
pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang.
Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya
sendiri.[7]
Penutup
A.
Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang tidak menggunakan statistik tetapi melalui pengumpulan data,
analisis, kemudian ditafsirkankan. Biasanya berhubungan dengan masalah sosial
dan manusia yang bersifat interdisipliner,
fokus pada multi metode, naturalistik dan interpretatif. Tujuan utama
penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan
lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji
daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.
Jenis penelitian Kualitatif meliputi etnografi (ethnography), studi
kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies),
observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused
interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory,
studi sejarah (historical research.
B. Daftar Pustaka
Danim, Prof. Dr. Sudarwan, Menjadi Peneliti
Kualitatif , Bandung, Pustaka Setia, 2002
Santana, Septiawan K, Menulis Ilmiah Metodologi
Penelitian Kualitatif, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2007
Somantri, Gumilar Rusliwa, Memahami Metode
Kualitatif,Makara, Sosial Humaniora, Vol. 9, no. 2, Desember 2005
Straus, Anselm et Juliet Corbin, Dasar dasar penelitian Kualitatif,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar
[1] Anselm Straus et Juliet Corbin, Dasar dasar penelitian Kualitatif, Yogyakarta, pustaka pelajar, hal. 4
[2] Septiawan
Santana K, Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif, [ Jakarta,
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2007] hal.1
[3] Gumilar
Rusliwa Somantri, Memahami Metode Kualitatif,Makara, Sosial Humaniora, Vol.
9, no. 2, Desember 2005, hal. 2.
[7] Prof. Dr. Sudarwan Danim,
Menjadi Peneliti Kualitatif , (Bandung, Pustaka Setia, 2002) hal. 52-56.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar