Minggu, 19 Maret 2017

MP KUALITATIF-PENGERTIAN, CIRI DAN MACAM JENIS PENELITIAN KUALITATIF



Pendahuluan
MP KUALITATIF-PENGERTIAN, CIRI DAN MACAM JENIS PENELITIAN KUALITATIF
A.    Latar Belakang
Dengan cara apa ilmu ilmu sosial atau ilmu pendidikan dapat berkembang? Ilmu sosial dan ilmu  pendidikan hanya akan berkembang melalui penelitian dan dialog keilmuwan kelompok ilmuwan dalam satu bidang atau lintas bidang. Pada ranah yang lebih spesisifik para dosen, mahasiswa, praktisi sosial memiliki tugas yang lebih berat yaitu memahami sebuah atau beberapa teori keilmuan, perkembangan keilmuan dan dituntut untuk mampu mengaplikasikannya dalam ilmu praktik dan mengembangkannya lebih mendalam. Tugas dan kewajiban mereka adalah hanya dapat dipenuhi dengan melalui kegiatan penelitian. Oleh karena itu, penguasaan metode penelitian dalam ilmu sosial dan ilmu pendidikan adalah syarat mutlak dan kondisi yang harus ada bagi para peneliti.
Dalam kesempatan kali ini, penulis mengajak para pembaca untuk mendiskusikan perihal hal yang menyangkut pengertian, ciri ciri  dan macam jenis penelitian khususnya penelitian kualitatif.

Pembahasan
A.    Pengertian
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.[1] Biasanya beberapa peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan pengamatan. Penelitian Kualitatif juga bisa dilakukan oleh peneliti di bidang ilmu sosial dan perilaku, juga oleh para peneliti di bidang yang menyortoti masalah yang terkait dengan perilaku dan peranan manusia.
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan statistic tetapi melalui pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan. Biasanya berhubungan dengan masalah sosial dan manusia yang bersifat  interdisipliner, fokus pada multimethod, Naturalistik dan interpretatif (dalam pengumpulan data, paradigma, dan interpretasi). Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif.[2]
Penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas. Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang umum dilakukan ia berkutat dengan analisa tematik. Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Keterlibatan dan interaksi peneliti kualitatif dengan realitas yang diamatinya merupakan salah satu ciri mendasar dari metode penelitian ini. Penelitian Kualitatif atau qualitative research techniques adalah setiap penelitian di mana ilmuwan sosial mencurahkan kemampuan sebagai pewawancara atau pengamat empatis dalam rangka mengumpulkan data yang unik mengenai permasalahan yang ia investigasi.[3]
Jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti organisasi kelompok dan individu. Penelitian ini bisa dilakukan baik oleh tim peneliti, beberapa orang, maupun satu orang saja. Apabila metode penelitian kualitatif digabungkan dengan kuantitatif, maka aspek kuantitatifnya biasanya hanya bersifat pelengkap bagi proyek penelitian yang lebih besar dan cenderung dikerjakan oleh beberpa orang atau kelompok kecil yang spesialis.
Penelitian kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal dan personal seperti “understanding”, “discover”, dan “meaning”. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan penggunaan logika induktif dimana kategorisasi dilahirkan dari perjumpaan peneliti dengan informan di lapangan atau data-data yang ditemukan. Sehingga penelitian kualitatif bericirikan informasi yang berupa ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola atau teori yang akan menjelaskan fenomena social.
B.     Unsur dalam Penelitian Kualitatif
Pada dasarnya ada tiga unsur utama dalam penelitian kualitatif. Pertama, data, bisa berasal dari bermacam sumber, biasanya dari wawancara dan pengamatan.  Unsur kedua penelitian kualitatif terdiri dari berbagai prosedur analisis dan interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan temuan dan teori. Kedua prosedur ini mencakup teknik teknik untuk memahami data. Proses ini dinamakan penandaan atau coding, bisa bermacam macam sesuai dengan penegtahuan, pengalaman, dan tujuan peneliti. Prosedur lain yang juga bagian dari analisis meliputi sampling non statistik, penulisan memo, dan pembuatan diagram yang konseptual.[4]
Unsur ketiga dari penelitian kualitatif ialah laporan tertulis dan lisan. Laporan dapat dikemukakan dalam jurnal ilmiah atau konferensi. Bentukya bisa beragam, tergantung pada khalayak dan aspek temuan atau teori yang disajikannya. Sebagai contoh, kita bisa menyajikan dalam bentuk tinjauan dalam temuan itu secara lengakap dan bisa pula dalam bentuk pembahsan yang mendalam tentang salah satu bagian penelitian.
C.    Jenis- Jenis Penelitian Kualitatif
Macam jenis penelitian digunakan oleh para peneliti di berbagai bidang. Temuan penelitian kuantitaif bisa dipakai untuk menjelaskan  berbagai macama masalah, menyusun instrumen penelitian, menetapakan kebijakan, mengevaluasi program, menyediakan informasi untuk tujuan komersil, mengarahkan kerja para praktisi, dan memenuhi tujuan politik, juga untuk tujuan yang lebih ilmiah misal untuk pengembangan pengetahuan dasar.
Setidaknya ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory, studi sejarah (historical research). Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian kualitatif.

·         Etnografi (Ethnography)
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang  dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara cermat.[5] Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropolog.
·         Studi Kasus (Case Studies)
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip.[6]
·         Studi Dokumen/Teks (Document Study)
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan  tertulis berdasarkan  konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks.
·         Pengamatan Alami (Natural Observation)
Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu. Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika  berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau isntrumen lain yang sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi sosial mereka.
·         Fenomenologi (phenomenology)
Fenomenologi dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif murni dimana dalam pelaksanaannya yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali kepada “kesadaran murni” dengan membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian.
·         Studi Sejarah (historical research)
Penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
·         Grounded Theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
·         Biografi atau Riwayat Hidup
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.[7]





Penutup
A.    Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan statistik tetapi melalui pengumpulan data, analisis, kemudian ditafsirkankan. Biasanya berhubungan dengan masalah sosial dan manusia yang bersifat  interdisipliner, fokus pada multi metode, naturalistik dan interpretatif. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.
Jenis penelitian Kualitatif meliputi etnografi (ethnography), studi kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory, studi sejarah (historical research.
B.     Daftar Pustaka
Danim, Prof. Dr. Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif , Bandung, Pustaka Setia, 2002
Santana, Septiawan K, Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2007
Somantri,  Gumilar Rusliwa, Memahami Metode Kualitatif,Makara, Sosial Humaniora, Vol. 9, no. 2, Desember 2005
Straus, Anselm et Juliet Corbin, Dasar dasar penelitian Kualitatif, Yogyakarta, Pustaka Pelajar



[1] Anselm Straus et Juliet Corbin, Dasar dasar penelitian Kualitatif, Yogyakarta, pustaka pelajar, hal. 4
[2] Septiawan Santana K, Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif, [ Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2007] hal.1
[3] Gumilar Rusliwa Somantri, Memahami Metode Kualitatif,Makara, Sosial Humaniora, Vol. 9, no. 2, Desember 2005, hal. 2.
[4] Anselm Straus et Juliet Corbin, Dasar dasar penelitian Kualitatif, .. hal. 7
[5] Prof. Dr. Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif , (Bandung, Pustaka Setia, 2002) hal. 52
[6] Prof. Dr. Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif.. Hal 53
[7] Prof. Dr. Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif , (Bandung, Pustaka Setia, 2002) hal. 52-56.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar